Senin, 02 Desember 2013

Analisis penggunaan EYD dan kalimat Efektif



JAKARTA, KOMPAS.com — Kapolri Jenderal Pol Sutarman meminta agar para bawahannya tak menggunakan mobil mewah pada saat dinas di lapangan. Selain itu, ia juga mengingatkan agar bawahannya tak perlu membeli mobil mewah meski memiliki kemampuan untuk membelinya.

"Nanti juga kalau mobil-mobil itu paling tinggi Innova-lah, jangan pakai mobil-mobil yang mewah. Kita nggak elok sekarang masyarakat lagi susah," kata Sutarman saat ditemui usai kegiatan HUT Ke-63 Polairud di Mako Polisi Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (2/12/2013).
Dari pantauan Kompas.com, Sutarman nampak tak menggunakan mobil Toyota Camry atau Toyota Land Cruiser ketika menghadiri kegiatan HUT tersebut. Ia menggunakan mobil Toyota Kijang Innova warna silver metalik.
Untuk saat ini, kata Sutarman, ia memberikan kelonggaran kepada bawahannya yang masih menggunakan mobil dinas mewah. Ia pun meminta agar bawahannya tak sungkan menggunakan mobil tersebut ketika sedang dinas bersamanya. Pasalnya, mobil tersebut dibeli dari anggaran belanja negara.

Meski begitu, ia menambahkan, jika mobil tersebut nantinya sudah tak dapat digunakan, untuk pengadaan mobil baru, ia meminta agar hanya diadakan mobil kijang saja. "Nanti kalau sudah lama dan dia harus diganti, gantinya yang seperti ini (Innova)," kata Sutarman seraya menunjuk mobil dinas Innova miliknya.
Analisis dari Artikel di atas untuk penggunaan EYD dan kalimat Efektif
  1. Kapolri Jenderal Pol Sutarman meminta agar para bawahannya tak menggunakan mobil mewah pada saat dinas di lapangan. Selain itu, ia juga mengingatkan agar bawahannya tak perlu membeli mobil mewah meski memiliki kemampuan untuk membelinya.
Penggunaan EYD sudah bener dengan Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat, Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama nama gelar
2.      "Nanti juga kalau mobil-mobil itu paling tinggi Innova-lah, jangan pakai mobil-mobil yang mewah. Kita nggak elok sekarang masyarakat lagi susah," kata Sutarman saat ditemui usai kegiatan HUT Ke-63 Polairud di Mako Polisi Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (2/12/2013).
Penggunaan EYD sudah bener dengan HUT Ke-63 karna bukan huruf romawi, Huruf besar atau kapital dipakai sebagai huruf pertama kalimat berupa petikan langsung, Kalimat efektif nya seharus nya sesudah tanda petik kata Sutarman saat usai kegiatan HUT Ke-63 Polairud di Mako Polisi Udara Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Senin (2/12/2013).
  1. Untuk saat ini, kata Sutarman, ia memberikan kelonggaran kepada bawahannya yang masih menggunakan mobil dinas mewah. Ia pun meminta agar bawahannya tak sungkan menggunakan mobil tersebut ketika sedang dinas bersamanya. Pasalnya, mobil tersebut dibeli dari anggaran belanja negara.
Penggunaan EYD pada nama Sutarman sudah bener dengan diawali huruf Kapital pada huruf S dan sesudah titik huruf Kapital
  1. Meski begitu, ia menambahkan, jika mobil tersebut nantinya sudah tak dapat digunakan, untuk pengadaan mobil baru, ia meminta agar hanya diadakan mobil kijang saja. "Nanti kalau sudah lama dan dia harus diganti, gantinya yang seperti ini (Innova)," kata Sutarman seraya menunjuk mobil dinas Innova miliknya.
Penggunaan kalimat efektif seharus nya Meski begitu, ia menambahkan, jika mobil tersebut nantinya tak dapat digunakan, untuk pengadaan mobil baru, ia meminta agar diadakan mobil kijang saja. "Nanti kalau sudah lama dan dia harus diganti, gantinya yang seperti ini (Innova)," kata Sutarman seraya menunjuk mobil dinas Innova miliknya.
Penggunaan kalimat EYD sudah bener dengan kalimat pertama huruf capital dan nama orang dengan huruf kapital

Makalah EYD bahasa Indonesia



BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Bahasa memiliki peranan penting dalam kehidupan, karena selain digunakan sebagaialat komunikasi secara langsung, bahasa juga dapat digunakan sebagai alat komunikasi secaratulisan, di zaman era globalisasi dan pembangunan reformasi demokrasi ini, masyarakatdituntut secara aktif untuk dapat mengawasi dan memahami infrormasi di segala aspek kehidupan sosial secara baik dan benar, sebagai bahan pendukung kelengkapan tersebut, bahasa berfungsi sebagai media penyampaian informasi secara baik dan tepat, dengan penyampaian berita atau materi secara tertulis, diharapkan masyarakat dapat menggunakanmedia tersebut secara baik dan benar. Dalam memadukan satu kesepakatan dalam etika berbahasa, disinilah peran aturan baku tersebut di gunakan, dalam hal ini kita selaku warga Negara yang baik hendaknya selalu memperhatikan rambu-rambu ketata bahasaan Indonesiayang baik dan benar. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) adalah sub. materi dalam ketata bahasaan Indonesia, yang memilik peran yang cukup besar dalam mengatur etika berbahasasecara tertulis sehingga diharapkan informasi tersebut dapat di sampaikan dan di fahamisecara komprehensif dan terarah. Dalam prakteknya diharapkan aturan tersebut dapatdigunakan dalam keseharian Masyarakat sehingga proses penggunaan tata bahasa Indonesiadapat digunakan secara baik dan benar.

B. RUMUSAN MASALAH

Apa yang dimaksud dengan pengertian EYD?
Baagaimana sejarah perkembangan EYD?
Bagaimana ruang lingkup EYD?

TUJUAN
Untuk mengetahui pengertian EYD
Untuk Mengetahui sejarah EYD.
Untukmengetahui Ruang lingkup EYD.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.

Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan

adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan caramenuliskan bahasa.

Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudimematuhi rambu-rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira bentuk hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan.

2.2 SEJARAH EJAAN BAHASA INDONESIA

Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional lahir pada awal tahun dua puluhan. Namun dari segi ejaan, bahasa indonesia sudah lama memiliki ejaan tersendiri. Berdasarkan sejarah perkembangan ejaan, sudah mengalami perubahan sistem ejaan, yaitu :
1. Ejaan Van Ophuysen
Ejaan ini mulai berlaku sejak bahasa Indonesia lahir dalam awal tahun dua puluhan. Ejaan ini merupakan warisan dari bahasa Melayu yang menjadi dasari bahasa Indonesia.
2. Ejaan Suwandi
Setelah ejaan Van Ophuysen diberlakukan, maka muncul ejaan yang menggantikan, yaitu ejaan Suwandi. Ejaan ini berlaku mulai tahun 1947 sampai tahun 1972.
3. Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)
Ejaan imi mulai berlaku sejak tahun 1972 sampai sekarang. Ejaan ini merupakan penyempurnaan yang pernah berlaku di Indonesia.
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) diterapkan secara resmi mulai tanggal 17 Agustus 1972 dengan Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor : 57/1972 tentang peresmian berlakunya “Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan”. Dengan berlakunya EYD, maka ketertiban dan keseragaman dalam penulisan bahasa Indonesia diharapkan dapat terwujud dengan baik.

PERUBAHAN PEMAKAIAN HURUF
DALAM TIGA EJAAN BAHASA INDONESIA
Ejaan yang Disempurnakan (EYD)
(mulai 16 Agustus 1972)
Ejaan Republik(Ejaan Soewandi)1947-1972
Ejaan Ophuysen(1901-1947)
Khusus Jumat Yakni Chusus Djum’at Jakni Choesoes Djoem’at Ja’ni

2.3 RUANG LINGKUP EJAAN YANG DISEMPURNAKAN (EYD)

Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur, dan (5) pemakaian tanda baca. 3)

1) Pemakaian Huruf

Ejaan bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) dikenal paling banyak menggunakan huruf abjad. Sampai saat ini jumlah huruf abjad yang digunakan sebanyak 26 buah.


a. Huruf Abjad

Abjad yang digunakan dalam ejaan bahasa Indonesia terdiri atas huruf berikut. Nama setiap huruf disertakan disebelahnya. Huruf Nama
A a, B b, C c, D d, E e, F f,G g,H h,i I, J j,K k,L l, M m, N n,O o,P p,Q q,R r,S s,T t,U u,V v, W w,X x,Y y,Z z

b. Huruf Vokal

Huruf yang melambangkan vokal dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf a, e, i, o, dan u.

Huruf Vokal = A a, I i, Uu, Ee, Oo

c. Huruf Konsonan

Huruf yang melambangkan konsonan dalam bahasa Indonesia terdiri atas huruf-huruf b, c, d, f, g, h, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, v, w, x, y, dan z.

d. Huruf Diftong

Di dalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au, dan oi.


e. Gabungan Huruf Konsonan

Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan, yaitu : kh, ng, ny, dan sy.Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.5)

Gabungan huruf konsonan


2) Penulisan Huruf

Dua hal yang harus diperhatikan dalam penulisan huruf berdasarkan EYD, yaitu (1) penulisan huruf besar, dan (2) penulisan huruf miring. Lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahasan berikut :

a. Penulisan Huruf Besar (Kapital)

Kaidah penulisan huruf besar dapat digunakan dalam beberapa hal, yaitu :

1) Digunakan sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.

Misalnya :

Dia menulis surat di kamar.

Tugas bahasa Indonesiasudah dikerjakan.

2) Digunakan sebagai huruf pertama petikan langsung.

Misalnya :

Ayah bertanya, “Apakah mahasiswa sudah libur?”.

“Kemarin engkau terlambat”, kata ketua tingkat.

3) Digunakan sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, kata ganti Tuhan, dan nama kitab suci.

Misalnya :

Allah Yang Maha kuasa lagi Maha penyayang.

Terima kasih atas bimbingan-Mu ya Allah.

4) Digunakan sebagai huruf pertama nama gelar kehormatan , keturunan, keagamaan yang diikuti nama orang.

Misalnya :

Raja Gowa adalah Sultan Hasanuddin.

Kita adalah pengikut Nabi Muhammad saw.

5) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang, pengganti nama orang tertentu, nama instansi, dan nama tempat.

Misalnya :

Wakil Presiden Yusuf Kalla memberi bantuan mobil.

Laksamana Muda Udara Abd. Rahman telah dilantik.

Dia diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Depdiknas.

Bapak Gubernur Sulawesi Selatan menerima laporan korupsi.

6) Digunakan sebagai huruf pertama unsur nama orang.

Misalnya :

Nurhikmah

Dewi Rasdiana Jufri

7) Digunakan sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan nama bahasa.

Misalnya :

bangsa Indonesia

suku Sunda

bahasaInggris

8) Digunakan sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa sejarah.

Misalnya :

tahun Hijriyah hari Jumat

bulan Desember hari Lebaran

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

9) Digunakan sebagai huruf pertama nama geografi unsur nama diri.

Misalnya :

Laut Jawa Jazirah Arab

Asia Tenggara Tanjung Harapan

10) Digunakan sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, lembaga pemerintah, ketatanegaraan, dan nama dokumen resmi, kecuali terdapat kata penghubung.

Misalnya :

Republik Indonesia

Majelis Permusyawaratan Rakyat

11) Digunakan sebagai huruf pertama penunjuk kekerabatan atau sapaan dan pengacuan.

Misalnya :

Surat Saudara sudah saya terima.

Mereka pergi ke rumah Pak Lurah.

12) Digunakan sebagai huruf pertama kata ganti Anda.

Misalnya :

Surat Anda telah saya balas.

Sudahkah Anda sholat?

13) Digunakan sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat dan sapaan.

Misalnya :

Dr. doktor

S.H. sarjana hukum

14) Digunakan sebagai huruf pertama setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat pada nama badan lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi.

Misalnya:

Perserikatan Bangsa-Bangsa

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.

15) Digunakan sebagai huruf pertama semua kata di dalam judul, majalah, surat kabar, dan karangan ilmiah lainnya, kecuali kata depan dan kata penghubung.

Misalnya :

Bacalah majalah Bahasa dan Sastra.

Ia menyelesaikan makalah “Asas-Asas Hukum Perdata”.

b. Penulisan Huruf Miring

Huruf miring digunakan untuk :

1) Menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Misalnya :

Buku Negarakertagama karangan Prapanca.

Majalah Suara Hidayatullah sedang dibaca.

Surat kabar Pedoman Rakyat akan dibeli.

2) Menegaskan dan mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, dan kelompok kata.

Misalnya :

Huruf pertama kata abad adalah a.

Dia bukan menipu, tetapi ditipu.

Buatlah kalimat dengan kata lapang dada.

3) Menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing.

Misalnya :

Politik devideet et impera pernah merajalela di Indonesia.

3) Penulisan Kata

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan kata, yaitu :

Kata Dasar

Kata dasar adalah kata yang belum mengalami perubahan bentuk, yang ditulis sebagai suatu kesatuan.

Misalnya : Dia teman baik saya.

Kata Turunan (Kata berimbuhan)

Kaidah yang harus diikuti dalam penulisan kata turunan, yaitu :

Imbuhan semuanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya.

Misalnya : membaca, ketertiban, terdengar dan memasak.

Awalan dan akhrian ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikuti atau mendahuluinya jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata.

Misalnya : bertepuk tangan, sebar luaskan.

Jika bentuk dasarnya berupa gabungan kata dan sekaligus mendapat awalan dan akhiran, kata itu ditulis serangkai.

Misalnya : menandatangani, keanekaragaman.

Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai dalam kombinasi, gabungan kata itu ditulis serangkai.

Misalnya : antarkota, mahaadil, subseksi, prakata.

Kata Ulang

Kata ulang ditulis secara lengkap dengan menggunakan tanda (-). Jenis-jenis kata ulang yaitu :

Dwipurwa yaitu pengulangan suku kata awal.

Misalnya : laki lelaki

Dwilingga yaitu pengulangan utuh atau secara keseluruhan.

Misalny : rumah rumah-rumah

Dwilingga salin suara yaitu pengulangan variasi fonem.

Misalnya : sayur sayur-mayur

Pengulangan berimbuhan yaitu pengulangan yang mendapat imbuhan.

Misalnya : main bermain-main

Gabungan Kata

Gabungan kata lazim disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Bagian-bagiannya pada umumnya ditulis terpisah.

Misalnya : mata kuliha, orang tua.

Gabungan kata, termasuk istilah khusus yang menimbulkan kemungkinan salah baca saat diberi tanda hubung untuk menegaskan pertalian di antara unsur bersangkutan.

Misalnya : ibu-bapak, pandang-dengar.

Gabugan kata yang sudah dianggap sebgai satu kata ditulis serangkai.

Misalnya : daripada, sekaligus, bagaimana, barangkali.

Kata Ganti (ku, mu, nya, kau)

Kata ganti ku dan kau ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya. Sedangkan kata ganti ku, mu, nya ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Misalnya : kubaca, kaupinjam, bukuku, tasmu, sepatunya.

2. Kata Depan (di, ke, dari)

Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dengan kata yang mengikutinya, kecuali pada gabungan kata yang dianggap padu sebagai satu kata, seperti kepada dan daripada.

Misalnya : Jangan bermian di jalan

Saya pergi ke kampung halaman.

Dewi baru pulang dari kampus.

Kata Sandang (si dan sang)

Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.

Misalnya : Nama si pengrimi surat tidak jelas.

Anjing bermusuhan dengan sang kucing.

Partikel

Partikel merupakan kata tugas yang mempunyai bentuk yang khusus, yaitu sangat ringkas atau kecil dengan mempunyai fungsi-fungsi tertentu. Kaidah penulisan partikel sebagai berikut :

Partikel –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang mendahuluinya.

Misalnya : Bacalah buku itu baik-baik!

Apakah yang dipelajari minggu lalu?

Apatah gerangan salahku?

Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya kecuali yang dianggap sudah menyatu.

Misalnya : Jika ayah pergi, ibu pun ikut pergi.

Partikel per yang berarti memulai, dari dan setiap. Partikel per ditulis terpisah dengan bagian-bagian kalimat yang mendampinginya.

Misalnya : Rapor siswa dilihat per semester.

Singkatan dan Akronim

Singkatan adalah nama bentuk yang dipendekkan yang terdiri atas satu kata atau lebih.

Misalnya : dll = dan lain-lain

yth = yang terhormat

Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata yang diperlakukan sebagai kata.

Misalnya : SIM = Surat Izin Mengemudi

IKIP = Institut Keguruan dan Ilmu pendidikan

Angka dan Lambang Bilangan

Dalam bahasa Indonesia ada dua macam angka yang lazim digunakan , yaitu : (1) Angka Arab : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, dan (2) Angka Romawi : I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, IX, X.

Lambang bilangan dengan huruf dilakukan sebagai berikut :

1) Bilangan utuh. Misalnya : 15 lima belas

2) Bilangan pecahan. Misalnya : 3/4 tiga perempat

3) Bilangan tingakt. Misalnya : Abad II

Abad ke-2

4) Kata bilagan yang mendapat akhiran –an.

Misalnya : tahun 50-an lima puluhan

5) Angka yang mneyatakan bilagnan bulat yang besar dapat dieja sebagian supaya mudah dibaca.

Misalnya : Sekolah itu baru mendapat bantuan 210 juta rupiah.

6) Lambang bilangan letaknya pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Kalau perlu diupayakan supaya tidak diletakkan di awal kalimat dengan mengubah struktur kalimatnya dan maknanya sama.

Misalnya : Dua puluh lima siswa SMA tidak lulus. (benar)

55 siswa SMA 1 tidak lulus. (salah)

7) Lambang bilangan yang dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata ditulis dengan huruf, kecuali beberapa dipakai secara berurutan seperti dalam perincian atau pemaparan.

Misalnya : Amir menonton pertunjukan itu selama dua kali.

4) Penulisan Unsur Serapan

Dalam hal penulisan unsur serapan dalam bahasa Indonesia, sebagian ahli bahasa Indonesia menganggap belum stabil dan konsisten. Dikatakan demikian karena pemakai bahasa Indonesia sering begitu saja menyerap unsur asing tanpa memperhatikan aturan, situasi, dan kondisi yang ada. Pemakai bahasa seenaknya menggunakan kata asing tanpa memproses sesuai dengan aturan yang telah diterapkan.

Penyerapan unsur asing dalam pemakaian bahasa indonesia dibenarkan, sepanjang : (a) konsep yang terdapat dalam unsur asing itu tidak ada dalam bahasa Indonesia, dan (b) unsur asing itu merupakan istilah teknis sehingga tidak ada yang layak mewakili dalam bahasa Indonesia, akhirnya dibenarkan, diterima, atau dipakai dalam bahasa Indonesia. sebaliknya apabila dalam bahasa Indonesia sudah ada unsur yang mewakili konsep tersebut, maka penyerapan unsur asing itu tidak perlu diterima.

Menerima unsur asing dalam perbendaharaan bahasa Indonesia bukan berarti bahasa Indonesia ketinggalan atau miskin kosakata. Penyerapan unsur serapan asing merupakan hal yang biasa, dianggap sebagai suatu variasi dalam penggunaan bahasa Indonesia. Hal itu terjadi karena setiap bahasa mendukung kebudayaan pemakainya. Sedangkan kebudayaan setiap penutur bahasa berbeda-beda anatar satu dengan yang lain. Maka dalam hal ini dapat terjadi saling mempengaruhi yang biasa disebut akulturasi. Sebagai contoh dalam masyarakat penutur bahasa Indonesia tidak mengenal konsep “radio” dan “televisi”, maka diseraplah dari bahasa asing (Inggris). Begitu pula sebaliknya, di Inggris tidak mengenal adanya konsep “bambu” dan “sarung”, maka mereka menyerap bahasa Indonesia itu dalam bahasa Inggris.

Berdasarkan taraf integritasnya, unsur serapan dalam bahasa Indonesia dikelompokkan dua bagian, yaitu :

Secara adopsi, yaitu apabila unsur asing itu diserap sepenuhnya secara utuh, baik tulisan maupun ucapan, tidak mengalami perubahan. Contoh yang tergolong secara adopsi, yaitu : editor, civitas academica, de facto, bridge.
Secara adaptasi, yaitu apabila unsur asing itu sudah disesuaikan ke dlaam kaidah bahasa Indonesia, baik pengucapannya maupun penulisannya. Salah satu contoh yang tergolong secara adaptasi, yaitu : ekspor, material, sistem, atlet, manajemen, koordinasi, fungsi.

5) Pemakaian Tanda Baca

Tanda Titik (.)

Penulisan tanda titik di pakai pada :

Akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan
Akhir singkatan nama orang.
Akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Singkatan atau ungkapan yang sudah sangat umum.Bila singkatan itu terdiri atas tiga hurus atau lebih dipakai satu tanda titik saja.
Dipakai untuk memisahkan bilangan atau kelipatannya.
Memisahkan angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu.
Dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan, ikhtisar, atau daftar.
Tidak dipakai pada akhir judulyang merupakan kepala karangan atau ilustrasi dan tabel.

Tanda koma (,)

Kaidah penggunaan tanda koma (,) digunakan :

Antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau pembilangan.
Memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara berikutnya yang didahului oleh kata tetapi atau melainkan.
Memisahkan anak kalimat atau induk kalimat jika anak kalimat itu mendahului induk kalimatnya.
Digunakan dibelakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk kata : (1) Oleh karena itu, (2) Jadi, (3) lagi pula, (4) meskipun begitu, dan (5) akan tetapi.
Digunakan untuk memisahkan kata seperti : o, ya, wah, aduh, dan kasihan.
Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Dipakai diantara : (1) nama dan alamat, (2) bagina-bagian alamat, (3) tempat dan tanggal, (4) nama dan tempat yang ditulis secara berurutan.
Dipakai di muka angka persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka.
Dipakai antara nama orang dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau marga.
Menghindari terjadinya salah baca di belakang keterangan yang terdapat pada awal kalimat.
Dipakai di antara bagian nama yang dibalik susunannya dalam daftar pustaka.
Dipakai untuk mengapit keterangan tambahan yang sifatnya tidak membatasi.
Tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain yang mengiringinya dalam kalimat jika petikan langsung itu berakhir dengan tanda tanya atau seru.

Tanda Titik Tanya ( ? )

Tanda tanya dipakai pada :

Akhir kalimat tanya.
Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang diragukan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.

Tanda Seru ( ! )

Tanda seru dugunakan sesudah ungkapan atau pertanyaan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kseungguhan, ketidakpercayaan, dan rasa emosi yang kuat.

Tanda Titik Koma ( ; )

Tanda titik koma dipakai :

Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Memisahkan kalimat yang setara dalam kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.

Tanda Titik Dua ( : )

Tanda titik dua dipakai :

Sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemberian.
Pada akhir suatu pertanyaan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Di dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan .
Di antara jilid atau nomor dan halaman.
Di antara bab dan ayat dalam kitab suci.
Di antara judul dan anak judul suatu karangan.
Tidak dipakai apabila rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.

Tanda Elipsis (…)

Tanda ini menggambarkan kalimat-kalimat yang terputus-putus dan menunjukkan bahwa dalam suatu petikan ada bagian yang dibuang. Jika yang dibuang itu di akhir kalimat, maka dipakai empat titik dengan titik terakhir diberi jarak atau loncatan.

Tanda Garis Miring ( / )

Tanda garis miring ( / ) di pakai :

Dalam penomoran kode surat.
Sebagai pengganti kata dan,atau, per, atau nomor alamat.

Tanda Penyingkat atau Apostrof ( ‘)

Tanda penyingkat menunjukkan penghilangan sebagian huruf.

Tanda Petik Tunggal ( ‘…’ )

Tanda petik tunggal dipakai :

Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain.
Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing.

Tanda Petik ( “…” )

Tanda petik dipakai :

Mengapit kata atau bagian kalimat yang mempunyai arti khusus, kiasan atau yang belum dikenal.
Mengapit judul karangan, sajak, dan bab buku, apabila dipakai dalam kalimat.
Mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan, naskah, atau bahan tertulis lain.



BAB III

PENUTUP

A. Simpulan

1. Pengertian EYD

Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972. Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi. Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda dengan kata mengeja.

Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur keseluruhan cara menuliskan bahasa.


Selasa, 12 November 2013

Sejarah Bahasa Prolog

Prolog merupakan singkatan dari “Programing In Logic” pertama kali dikembangkan oleh Alain Colmetrouer dan P.Roussel di Universitas Marseilles Prancis tahun 1972. Selama tahun 70-an, prolog menjadi populer di Eropa untuk aplikasi AI. Sedangkan di Amerika Serikat, para peneliti juga mengembangkan bahasa lain untuk aplikasi yang sama yaitu LISP. LISP mempunyai kelebihan dibandingkan prolog , tetapi LISP lebih sulit dipelajari.
Pada mulanya, Prolog adalah bahasa yang sangat murni yang didasarkan pada keindahan logika. Sejak ditemukannya pada tahun 1970-an oleh ketiga orang di atas, Prolog berkembang dengan lambat dan hanya digunakan oleh para peneliti dari universitas-universitas terkenal karena hanya merekalah yang dapat mengerti arti dari pentingnya Prolog. Dalam masa pengembangannya, para peneliti banyak menemukan kebutuhan-kebutuhan baru yang perlu ditambahkan di Prolog.
Pada awalnya, Prolog dan LISP sangat lambat dalam eksekusi program dan memakan memori yang besar sehingga hanya kalangan tertentu yang menggunakannya. Dengan adanya Compiler Prolog, kecepatan eksekusi program dapat ditingkatkan, namun Prolog masih dipandang sebagai bahasa yang terbatas (hanya digunakan di kalangan perguruan tinggi dan riset).
Pada awal tahun 1980-an, dunia industri mulai menyadari kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Prolog dibandingkan dengan bahasa konvensional lainnya. Dengan terlibatnya dunia industri, maka timbul tuntutan-tuntutan baru, misalnya tuntutan akan eksekusi waktu yang lebih cepat, kebutuhan memori yang lebih kecil dan kebutuhan praktis lainnya. Namun hal ini justru menimbulkan 2 kelompok yang mempunyai filosofi yang berbeda.
Di 1 pihak, mereka menganggap bahwa Prolog adalah bahasa penelitian sehingga mereka menginginkan banyak hal tercakup dalam Prolog sehingga Prolog dapat digunakan secara luwes untuk berbagai keperluan penelitian. Di pihak lain, mereka yakin bahwa Prolog seharusnya dapat menjadi bahasa yang berguna untuk mengembangkan berbagai macam aplikasi yang bukan penelitian.
Pandangan umum Prolog, hanya digunakan di kalangan perguruan tinggi dan riset, tiba-tiba berubah di tahun 1981 pada konverensi internasional I dalam system generasi kelima di Tokyo, Jepang. Jepang yang saat itu mengalami kesulitan bersaingdalam pemasaran komputer dengan Amerika Serikat, mencanangkan rencana pengembangan teknologi hardware dan software untuk tahun 1990-an. Dan bahasa yang dipilih adalah Prolog.
Sejak saat itu, banyak orang menaruh minat pada prolog dan saat itu telah dikembangkan versi prolog yang mempunyai kecepatan dan kemampuan yang lebih tinggi, lebih murah dan lebih mudah digunakan, baik untuk komputer mainframe maupun komputer pribadi sehingga Prolog menjadi alat yang penting dalam program aplikasi kecerdasan buatan (AI) dan pengembangan system pakar (expert system).

Aplikasi Prolog

1. Sistem Pakar (Expert System).
Sistem Pakar (Expert System) adalah program yang menggunakan teknik pengambilan kesimpulan dari data-data yang didapat seperti yang dilakukan oleh seorang ahli dalam memecahkan masalah. Komputer dapat diprogram untuk berbuat seperti orang yang ahli dalam bidang tertentu. Komputer yang demikian dapat dijadikan seperti konsultan atau tenaga ahli di bidang tertentu yang dapat menjawab pertanyaan dan memberikan nasehat yang dibutuhkan. Tujuan utama sistem pakar bukan untuk menggantikan kedudukan seseorang ahli atau pakar tetapi hanya untuk memasyarakatkan pengetahuan dan pengalaman pakar-pakar tersebut. System pakar memungkinkan orang lain meningkatkan produktifitasnya, memperbaiki kualitas keputusannya, sistem pakar bias memecahkan masalah yang rumit meskipun tidak ada seorang ahli.
2. Pengolahan bahasa alami (Natural Language processing).
Natural Language Processing adalah program yang dibuat agar pemakai dapat berkomunikasi dengan computer dalam bahasa manusia sehari-hari (bahasa apapun). Sebagai contoh adalah Lotus HAL, yaitu program Bantu untuk Lotus 1-2-3 agar dapat menerima perintah bahasa inggris seperti bahasa biasa. Program pengolahan bahasa alami menggunakan teknik AI dalam analisis input bahasa yang dimasukan melalui keyboard, program tersebut berusaha mengidentifikasi sintak, semantil dan konteks yang terkandung dalam suatu kalimat agar bias sampai pada kesimpulan untuk bias memberikan jawaban.
3. Robotik
Dalam robotik, Prolog digunakan untuk mengolah data masukan yang berasal dari sensor dan mengambil keputusan untuk menentukan gerakan yang harus dilakukan. Apalagi kalau robot menemukan peristiwa yang tidak diharapkan atau situasi yang berbeda.
4. Pengenalan Pola (Pattern Recognition).
Pengenalan pola banyak diterapkan dalam bidang robotic dan pengolahan citra (image processing). Misalkan, bagaimana computer dapat membedakan gambar sebuah benda dan gambar benda yang lain, atau sebuah obyek yang berada diatas obyek lain.
5. Belajar
Bidang ini berkaitan dengan program yang dapat belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan, dari pengamatan atau dari hal-hal yang pernah dilakukan. Secara singkat, berarti membuat sebuah computer mampu untuk mengambil manfaat dari pengalaman yang pernah ditemuinya.
6. Game
suatu cara belajar yang digunakan dalam menganalisa interaksi antara sejumlah pemain maupun perorangan yang menunjukkan strategi-strategi yang rasional. Game adalah permainan video yang dimainkan pada komputer, dan bukan pada konsol permainan. Game dibuat berdasarkan logika yang dikembangkan dan diterapkan ke dalam bentuk visual.

Keunggulan MySQL




MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL.

Kelebihan
  1. Portabilitas. MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, Amiga, dan masih banyak lagi.
  2. Perangkat lunak sumber terbuka. MySQL didistribusikan sebagai perangkat lunak sumber terbuka, dibawah lisensi GPL sehingga dapat digunakan secara gratis.
  3. Multi-user. MySQL dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalami masalah atau konflik.
  4. 'Performance tuning', MySQL memiliki kecepatan yang menakjubkan dalam menangani query sederhana, dengan kata lain dapat memproses lebih banyak SQL per satuan waktu.
  5. Ragam tipe data. MySQL memiliki ragam tipe data yang sangat kaya, seperti signed / unsigned integer, float, double, char, text, date, timestamp, dan lain-lain.
  6. Perintah dan Fungsi. MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah Select dan Where dalam perintah (query).
  7. Keamanan. MySQL memiliki beberapa lapisan keamanan seperti level subnetmask, nama host, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail serta sandi terenkripsi.
  8. Skalabilitas dan Pembatasan. MySQL mampu menangani basis data dalam skala besar, dengan jumlah rekaman (records) lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta 5 milyar baris. Selain itu batas indeks yang dapat ditampung mencapai 32 indeks pada tiap tabelnya.
  9. Konektivitas. MySQL dapat melakukan koneksi dengan klien menggunakan protokol TCP/IP, Unix soket (UNIX), atau Named Pipes (NT).
  10. Lokalisasi. MySQL dapat mendeteksi pesan kesalahan pada klien dengan menggunakan lebih dari dua puluh bahasa. Meski pun demikian, bahasa Indonesia belum termasuk di dalamnya.
  11. Antar Muka. MySQL memiliki antar muka (interface) terhadap berbagai aplikasi dan bahasa pemrograman dengan menggunakan fungsi API (Application Programming Interface).
  12. Klien dan Peralatan. MySQL dilengkapi dengan berbagai peralatan (tool)yang dapat digunakan untuk administrasi basis data, dan pada setiap peralatan yang ada disertakan petunjuk online.
  13. Struktur tabel. MySQL memiliki struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani ALTER TABLE, dibandingkan basis data lainnya semacam PostgreSQL ataupun Oracle.